Asalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya ingin memposting tentang informasi Kereta Api Indonesia ,,Untuk selengkapnya marilah kita liat dibawah ini ..Selamat Membaaca
Kereta api kelas Eksekutif di Pulau Jawa ( Indonesia) dan artinya,.
1. Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas
eksekutif yang dioperasikan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan koridor
Jakarta Gambir -
Surabaya Pasar Turi
dengan melalui jalur utara pulau Jawa sejauh 725 km yang ditempuh
dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat
dengan membawa 9 rangkaian gerbong eksekutif kelas Anggrek dan
sepanjang perjalanan, kereta api Argo Bromo Anggrek hanya berhenti di
Semarang Tawang,
Pekalongan dan
Jatinegara (arah Jakarta).
KA
Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997.
Produk ini merupakan pengembangan (derivative merk) dari KA Argo Bromo
JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada
tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Brand
Bromo diambil dari nama satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,
Jawa Timur. Panorama Wisata
Gunung Bromo
yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual
cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam
lingkungannya yang membuat kawasan
Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan
Anggrek
digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk
sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan
paduan warna setangkai
bunga anggrek.
2. Kereta Api Argo Dwipangga adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta Gambir -
Solo Balapan melewati jalur selatan.
Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor
Gambir -
Solo Balapan, dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Jatinegara (arah Jakarta),
Purwokerto,
Yogyakarta,
dan Klaten. Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8
rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternatif perjalanan pada
siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam
hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan
yang ditawarkan oleh
Kereta api Argo Lawu).
Pertama kali diresmikan oleh
Menteri Perhubungan RI pada tanggal
21 April 1998
menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan
pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta - Solo,
maka KA Dwipangga sengaja dimodifikasi untuk layanan sekelas KA Argo,
sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal
5 Oktober 1998.
Kata
Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan
penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang
lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah
sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan
kendaraan
Dewa Indra berupa
gajah
yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca,
sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya.
3. Kereta Api Argo Lawu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta Gambir-
Solo Balapan melewati jalur selatan.
Kereta
api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan
memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo-Jakarta (576 km)
ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di
Stasiun Klaten,
Yogyakarta,
Stasiun Karanganyar.
Purwokerto, dan
Jatinegara (arah Jakarta).
Pada ujicoba pertama pada tanggal
13 Juli 1995
memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang berarti melayani perjalanan
Jakarta - Solo dengan waktu tempuh 7 setengah jam bertepatan dengan
momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal
21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Lawu.
Kata
Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta
api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan
konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (
Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut
Kota Surakarta (wilayah administratif
Kabupaten Karanganyar dan
Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
Perjalanan
kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari
memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di
Bumi Banyumas,
Kali Serayu dan
Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta - Solo dilakukan pada malam hari.
Sejak
April 2007, rangkaian KA Argo Lawu diubah dari kelas Argo Anggrek
menjadi kelas Argo standar, dan sejak Oktober 2008 digunakan rangkaian
retrofit.
4. Kereta Api Argo Muria adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Semarang.
Kereta api ini dioperasikan pertama kali pada tanggal
22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah
Semarang ke
Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya.
Diikuti dengan peluncuran KA Argo Muria II pada tanggal
20 Mei 2001
yang menawarkan alternatif perjalanan yang berkebalikan dengan KA Argo
Muria I sehingga sejak itu tersedia dua jadwal pemberangkatan kereta
api dari
Stasiun Semarang Tawang -
Stasiun Gambir maupun arah sebaliknya.
Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif. Kata
Muria berasal dari nama gunung (
Gunung Muria) yang memiliki ketinggian 1.602 m diatas permukaan laut dan berada di sebelah utara kota
Kudus
(69 km dari arah kota Semarang). Kawasan gunung ini terkenal dengan
berbagai macam satwa langka. Layanan kereta api yang memiliki kapasitas
350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif.
Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat
menikmati indahnya panorama di pesisir
Pantai Utara khususnya antara
Pekalongan - Semarang.
5. Kereta Api Argo Sindoro adalah nama sebuah
kereta api yang dioperasikan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani koridor jalur
Semarang -
Jakarta. Rangkaian gerbong KA Argo Sindoro menggunakan bekas gerbong
Argo Anggrek. Semua gerbong kereta ini adalah kelas eksekutif. Selama perjalanan, kereta api ini hanya berhenti di Stasiun
Pekalongan,
Cirebon, dan
Jatinegara.
Asal Usul Nama,Sementara pemakaian nama Sindoro menggunakan nama
Gunung Sindoro yang berada di
Kabupaten Wonosobo,
Jawa Tengah. Pemakaian nama ini karena argo (jw:hargo) itu sendiri berarti gunung.
6. Argo Jati adalah adalah nama rute
kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa,
Indonesia dengan jurusan
Jakarta -
Cirebon. Kereta ini diluncurkan perdana pada tanggal
12 April 2007 pukul 14.00 dengan loko CC20335.
Rangkaian kereta yang digunakan KA Argo Jati adalah Eks.
KA Argo Gede
Jakarta yang dihapus trayeknya. Jadwal keberangkatan KA Argo Jati
adalah: KA 27 Dari Cirebon pukul 05.45 dan tiba di Gambir pukul 08.32.
Berangkat lagi dari Gambir dengan KA 28 pukul 09.00 dan tiba di Cirebon
pukul 11.42. Berangkat lagi dengan KA 29 pukul 14.00 dan tiba di Gambir
pukul 16.48. Berangkat lagi dengan KA 30 pukul 17.10 dan tiba di
Cirebon pukul 19.58.
Kereta api Argo Jati berangkat dari
stasiun Kejaksan dan hanya berhenti di
Stasiun Jatibarang,
Stasiun Jatinegara dan mengakhiri perjalanannya di
Stasiun Gambir.
Asal usul nama Argo Jati,belum di ketahui pasti.
7. Kereta Api Argo Wilis adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Bandung -
Surabaya melewati jalur selatan. KA ini merupakan satu-satunya KA kelas argo yang beroperasi dengan rute di luar Jakarta.
Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal
8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di
Stasiun Cipeundeuy (berhenti luar biasa),
Tasikmalaya,
Banjar,
Stasiun Karanganyar,
Yogyakarta,
Solo Balapan,
Madiun, dan
Kertosono. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara
Kota Bandung dengan
Kota Surabaya.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil dari nama
Gunung Wilis
yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan
tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di
kawasan Bajulan
Nganjuk,
Jawa Timur.
KA
Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (13 rangkaian kereta kelas
eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari yang
memungkinkan perjalanan menikmati indahnya panorama pengunungan di Bumi
Parahyangan,
Banyumas,
Kali Serayu dan
Kali Progo.
8. Kereta Api Argo Gede adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Bandung. Kereta api ini pada peluncuran perdana tanggal
31 Juli 1995
diberi indeks JB-250 yang memiliki arti bahwa perjalanan Jakarta -
Bandung ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Diresmikan pengoperasiannya oleh
Presiden RI bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang
ke-50, disusul kemudian pada tanggal
10 Mei 2001
diluncurkan KA Argo Gede II yang dioperasikan untuk menambah frekuensi
perjalanan menjadi 4 kereta api dalam satu hari, dari Bandung - Gambir
begitu juga arah sebaliknya. KA Argo Gede beroperasi terakhir pada
tanggal 26 April 2010. Mulai tanggal 27 April 2010, operasional KA Argo
Gede bersama
KA Parahyangan dilebur menjadi
KA Argo Parahyangan.
Kapasitas angkut yang tersedia adalam satu kereta api ini mencapai 300 tempat duduk (6 rangkaian kereta
kelas eksekutif).
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif, sedangkan kata Gede diambil dari nama
Gunung Gede (2.958 m) yang berada di kawasan
Taman Nasional Gede Pangrango di wilayah
Kabupaten Bogor,
Cianjur dan
Kabupaten Sukabumi.
Perjalanan
kereta api pada siang hari memungkinkan penumpang dapat menikmati
indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan bagian barat dengan
jalan dan jembatan kereta api yang berkelak-kelok. Selain itu penumpang
juga dapat menyaksikan hamparan
Bendungan Jatiluhur.
Penumpang
dapat memesan makanan dan minuman kepada pramugara/pramugari sesuai
dengan menu pilihan yang disediakan serta bisa dinikmati baik ditempat
duduk masing-masing maupun di kereta
restorasi yang didesain sebagai mini bar.
9. Kereta Api Argo Parahyangan nama kereta yang melayani jalur
Jakarta -
Bandung. KA Argo Parahyangan mulai beroperasi tanggal
27 April 2010 sebagai hasil peleburan antara
KA Parahyangan bersama
KA Argo Gede.
Asal usul namanya belum di ketahui.
10. Kereta api Sembrani melayani koridor
Pasar Senen -
Surabaya Pasarturi sejauh 725 km.
Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal
1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya.
Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta
kelas eksekutif)
menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara
Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya
berhenti di
Stasiun Pekalongan,
Semarang Tawang,
Cepu dan
Bojonegoro.
Sejak Oktober 2008, rangkaian KA Sembrani diubah menjadi rangkaian kereta (seperti) pesawat.
Asal usul namanya belum di ketahui.
11. Kereta Api Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Surabaya lewat jalur selatan.
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal
1 Juni 1967; mengawali sejarah pengoperasian kereta api ber
pengatur suhu ruangan/
Air Conditioner di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor
Jakarta -
Surabaya lewat
Yogyakarta.
Nama Bima merupakan singkatan dari Biru Malam, karena pada awal
peluncurannya rangkaian KA ini bercat biru dan beroperasi pada malam
hari. Selain itu, kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah
satu tokoh pewayangan
Bima
yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh,
kekar, kuat dan pemberani. Karakter itu dilekatkan pada KA Bima untuk
menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang
selalu siap dalam berbagai cuaca.
Di awal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan
kereta berfasilitas tempat tidur (
couchette) dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Sejak tanggal
9 Juni 1990
KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif
dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC) dengan
menghapus fasilitas kereta bertempat tidur. Perubahan layanan dilakukan
lagi sejak tanggal
1 Agustus 2002
dengan mengganti rangkaian KA Bima dengan rangkaian kereta api sekelas
Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 400 orang (membawa rangkaian 8
kereta kelas eksekutif).
Perjalanan
Jakarta Kota -
Surabaya Gubeng (825 km) melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun
Cirebon,
Purwokerto,
Stasiun Karanganyar,
Yogyakarta Tugu,
Solo Balapan,
Madiun,
Kertosono, dan
Jombang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke
Denpasar dengan menggunakan
Kereta api Mutiara Timur.
Asal Usul namanya belum diketahui.
12. Kereta Api Kamandanu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Semarang.
Kereta api Kamandanu mulai dioperasikan pada tanggal
23 Desember 1999
melayani pemerjalan koridor Semarang - Jakarta. Rangkaian KA Kamandanu
terdiri dari 7 kereta kelas eksekutif dengan kapasitas tempat duduk
sebanyak 364 tempat duduk.
Selama perjalanan Jakarta - Semarang Tawang sejauh 445 km, kereta api ini hanya berhenti di stasiun
Tegal dan
Pekalongan
dengan waktu tempuh 6 jam. Dari Jakarta ditawarkan alternatif
perjalanan pada siang hari dan dari Semarang berjalan pada malam hari.
Sejak diresmikannya
KA Bangunkarta Eksekutif tanggal
5 Desember 2009 , KA Kamandanu dihapus untuk selamanya.
Asal usulnya,Menurut cerita pewayangan
Kamandanu
adalah nama dari sekelompok kerbau yang dipelihara oleh para dewa
khayangan yang digembalakan oleh Dadung Awuk dan pernah dipinjam oleh
Raden
Arjuna sebanyak 144 ekor sebagai prasyarat sewaktu menikahi Wara Sumbadra.
13. Kereta Api Gajayana adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Malang melewati jalur selatan.
Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal
28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun
Blitar,
Tulungagung,
Kediri,
Madiun,
Solobalapan,
Yogyakarta, dan
Purwokerto.
Sejak
Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah menjadi kereta Argo. Pasca
Lebaran 2009, rangkaian KA Gajayana diubah menjadi seperti Pesawat
(keluaran 2009) dan kereta Gajayana retrofit kini digunakan untuk KA
Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009.
Asal usulnya,Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja
Kanjuruhan yang bernama
Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar
Gajayana
yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa
ketentraman diseluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di
wilayah
Dinoyo, Malang.
14. Kereta Api Taksaka adalah nama kereta api yang di operasikan pada tanggal
19 September 1999 untuk melayani koridor
Yogyakarta -
Jakarta. Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam waktu lebih dari 7 jam.
Pada tanggal
17 Oktober 2001
diluncurkan KA Taksaka II yang menawarkan perjalanan siang hari dari
Yogyakarta ke Jakarta dan pada malam hari dari arah sebaliknya, sehingga
sejak itu terdapat dua alternatif pilihan perjalanan KA Taksaka pada
siang dan malam hari dari stasiun Yogyakarta -
Gambir atau sebaliknya.
Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta
kelas eksekutif dan memiliki kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.
Asal usulnya,
Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular besar/
naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom.
15. Kereta Api Turangga adalah kereta api yang melayani koridor
Bandung -
Surabaya mulai
dioperasikan pada tanggal
2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun
Tasikmalaya,stasiun
Karanganyar.
Kutoarjo,
Yogyakarta,
Solo Balapan,
Madiun dan
Kertosono.
Pada
awal pengoperasiannya, kereta ini diluncurkan dengan kelas bisnis dan
eksekutif. Namun, sejak 11 Oktober 1999 semua rangkaiannya diubah
menjadi kelas eksekutif. a Kereta api dengan desain layanan sekelas
eksekutif ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan
membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.
Sejak
tanggal 19 Januari 2009, rangkaian KA Turangga diperbarui (retrofit)
dengan rangkaian kereta (seperti) pesawat yang memiliki interior serba
hijau.
Asal usulnya,Nama
Turangga diambil dari nama lain kuda tunggangan para raja/bangsawan di
Jawa yang melambangkan kendaraan yang bisa melaju dengan kencang dalam berbagai cuaca.
16. Kereta api Kamandaka/Rajawali merupakan sebuah rangkaian
kereta api yang melayani jurusan
Purwokerto-
Semarang Tawang.
Peluncuran perdana KA Kamandaka yang melayani pemerjalan koridor Semarang-Purwokerto dilakukan pada tanggal
21 Mei 2009 sehari setelah dilakukannya launching
Kamandaka II (Semarang Tawang-
Purwokerto).
KA Kamandaka ini merupakan produk baru untuk mengisi kekosongan
layanan KA Argo Sindoro di koridor Semarang-Jakarta. Perjalanan sejauh
240 km ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dan hanya berhenti di
Slawi,
Tegal dan
Pekalongan. KA Kamandaka ini memiliki kapasitas 310 tempat duduk dalam rangkaian 6 kereta kelas eksekutif sekelas Anggrek.
Nama Kamandaka diambil dari salah satu Cerita yang dikenal di
Kabupaten Banyumas,
Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk menggambarkan atribut
pelayanan yang ditawarkan oleh KA Kamandaka yaitu : Anggrek, kecepatan
dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.
17. Kereta Api Bangunkarta adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh
PT Kereta Api di
Jawa dengan jurusan
Jakarta -
Jombang lewat jalur utara.
Kereta api Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari
1985 melayani pemerjalan ekonomi dari
Jombang ke
Jakarta. Pada tanggal
24 Desember 1994 layanan KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, dan sejak tanggal
1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas bisnis.
Penambahan layanan kelas eksekutif dilakukan sejak tanggal
1 Februari 1999 dan pada tanggal
1 Juli 2001
sampai dengan sekarang KA Bangunkarta melayani perjalan eksekutif dan
bisnis dengan membawa rangkaian 2 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta
kelas bisnis.
Pada mulanya Kereta api ini melewati jalur selatan
(Yogyakarta dan Purwokerto), kemudian diubah sehingga melewati jalur
utara (Semarang). Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang
lebih 13 jam dan hanya berhenti di
Cirebon,
Tegal,
Pekalongan,
Semarang Tawang,
Madiun,
Nganjuk dan
Kertosono.
Nama
Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta
api yaitu jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA), Sebelumnya
Bangunkarta melayani relasi Jombang-Pasar Senen , kemudian rutenya di
teruskan sampai Jakarta Kota namun tidak melewati Gambir. Ditawarkan
layanan kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas mencapai 616 tempat
duduk.
Sejak 5 Desember 2009, Bangunkarta diubah seluruhnya menjadi kelas eksekutif dengan menggunakan gerbong bekas
Gajayana retrofit. Sedangkan rangkaian kelas bisnisnya kini dipakai untuk
Senja Kediri koridor
Kediri -
Pasarsenen.
Dahulu sebelum KA Bangunkarta Menjadi Kelas Bisnis, Nama KA
Bangunkarta adalah KA Tebuireng Dinamakan KA Tebuireng Dikarenakan
dahulu banyak santri ponpes tebuireng yang mondok di daerah jombang dan
KA Ekonomi itu 75% penumpangnya adalah Santri PonPes tebu Ireng KA
Tebuireng atau yang lebih dikenal dengan Bangunkarta sering membawa 3
gerbong Ekonomi untuk selanjutnya Ditambah 4 gerbong.
"Demikianlah Yang Bisa Saya Informasikan Kepada Pecinta Kerta Api Indonesia Dan Maaf jika saya tidak mencantumkan foto pada postingan ini ..Terimakasih Wasalamualaikum Wr.Wb"
Sumber :http://freeofallpeoples.blogspot.com