Kalau Anda Ingin Meng Copy Paste ,,Jangan Lupa Mencantumkan Nama Sumber Yang Memposting :) Terimakasih Atas Kunjungannya

Selasa, 16 September 2014

Asalamualaikum Wr.Wb

       Kali ini saya ingin memposting tentang informasi Kereta Api Indonesia ,,Untuk selengkapnya marilah kita liat dibawah ini ..Selamat Membaaca

Kereta api kelas Eksekutif di Pulau Jawa ( Indonesia) dan artinya,.

 1. Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas eksekutif yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan koridor Jakarta Gambir - Surabaya Pasar Turi dengan melalui jalur utara pulau Jawa sejauh 725 km yang ditempuh dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat dengan membawa 9 rangkaian gerbong eksekutif kelas Anggrek dan sepanjang perjalanan, kereta api Argo Bromo Anggrek hanya berhenti di Semarang Tawang, Pekalongan dan Jatinegara (arah Jakarta).
KA Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (derivative merk) dari KA Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Brand Bromo diambil dari nama satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.

2. Kereta Api Argo Dwipangga adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta Gambir - Solo Balapan melewati jalur selatan.
Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor Gambir - Solo Balapan, dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Jatinegara (arah Jakarta), Purwokerto, Yogyakarta, dan Klaten. Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan yang ditawarkan oleh Kereta api Argo Lawu).
Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja dimodifikasi untuk layanan sekelas KA Argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca, sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya.

3. Kereta Api Argo Lawu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta Gambir-Solo Balapan melewati jalur selatan.
Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo-Jakarta (576 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Klaten, Yogyakarta, Stasiun Karanganyar. Purwokerto, dan Jatinegara (arah Jakarta).
Pada ujicoba pertama pada tanggal 13 Juli 1995 memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang berarti melayani perjalanan Jakarta - Solo dengan waktu tempuh 7 setengah jam bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal 21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Lawu.
Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut Kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta - Solo dilakukan pada malam hari.
Sejak April 2007, rangkaian KA Argo Lawu diubah dari kelas Argo Anggrek menjadi kelas Argo standar, dan sejak Oktober 2008 digunakan rangkaian retrofit.

4. Kereta Api Argo Muria adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Semarang.
Kereta api ini dioperasikan pertama kali pada tanggal 22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah Semarang ke Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya.
Diikuti dengan peluncuran KA Argo Muria II pada tanggal 20 Mei 2001 yang menawarkan alternatif perjalanan yang berkebalikan dengan KA Argo Muria I sehingga sejak itu tersedia dua jadwal pemberangkatan kereta api dari Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Gambir maupun arah sebaliknya.
Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Muria berasal dari nama gunung (Gunung Muria) yang memiliki ketinggian 1.602 m diatas permukaan laut dan berada di sebelah utara kota Kudus (69 km dari arah kota Semarang). Kawasan gunung ini terkenal dengan berbagai macam satwa langka. Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama di pesisir Pantai Utara khususnya antara Pekalongan - Semarang.

5. Kereta Api Argo Sindoro adalah nama sebuah kereta api yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani koridor jalur Semarang - Jakarta. Rangkaian gerbong KA Argo Sindoro menggunakan bekas gerbong Argo Anggrek. Semua gerbong kereta ini adalah kelas eksekutif. Selama perjalanan, kereta api ini hanya berhenti di Stasiun Pekalongan, Cirebon, dan Jatinegara.
Asal Usul Nama,Sementara pemakaian nama Sindoro menggunakan nama Gunung Sindoro yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Pemakaian nama ini karena argo (jw:hargo) itu sendiri berarti gunung.

6. Argo Jati adalah adalah nama rute kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa, Indonesia dengan jurusan Jakarta - Cirebon. Kereta ini diluncurkan perdana pada tanggal 12 April 2007 pukul 14.00 dengan loko CC20335.
Rangkaian kereta yang digunakan KA Argo Jati adalah Eks. KA Argo Gede Jakarta yang dihapus trayeknya. Jadwal keberangkatan KA Argo Jati adalah: KA 27 Dari Cirebon pukul 05.45 dan tiba di Gambir pukul 08.32. Berangkat lagi dari Gambir dengan KA 28 pukul 09.00 dan tiba di Cirebon pukul 11.42. Berangkat lagi dengan KA 29 pukul 14.00 dan tiba di Gambir pukul 16.48. Berangkat lagi dengan KA 30 pukul 17.10 dan tiba di Cirebon pukul 19.58. Kereta api Argo Jati berangkat dari stasiun Kejaksan dan hanya berhenti di Stasiun Jatibarang, Stasiun Jatinegara dan mengakhiri perjalanannya di Stasiun Gambir.
Asal usul nama Argo Jati,belum di ketahui pasti.

7. Kereta Api Argo Wilis adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Bandung - Surabaya melewati jalur selatan. KA ini merupakan satu-satunya KA kelas argo yang beroperasi dengan rute di luar Jakarta.
Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di Stasiun Cipeundeuy (berhenti luar biasa), Tasikmalaya, Banjar, Stasiun Karanganyar, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Kertosono. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan Nganjuk, Jawa Timur.
KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (13 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari yang memungkinkan perjalanan menikmati indahnya panorama pengunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo.

8. Kereta Api Argo Gede adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Bandung. Kereta api ini pada peluncuran perdana tanggal 31 Juli 1995 diberi indeks JB-250 yang memiliki arti bahwa perjalanan Jakarta - Bandung ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50, disusul kemudian pada tanggal 10 Mei 2001 diluncurkan KA Argo Gede II yang dioperasikan untuk menambah frekuensi perjalanan menjadi 4 kereta api dalam satu hari, dari Bandung - Gambir begitu juga arah sebaliknya. KA Argo Gede beroperasi terakhir pada tanggal 26 April 2010. Mulai tanggal 27 April 2010, operasional KA Argo Gede bersama KA Parahyangan dilebur menjadi KA Argo Parahyangan.
Kapasitas angkut yang tersedia adalam satu kereta api ini mencapai 300 tempat duduk (6 rangkaian kereta kelas eksekutif).
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif, sedangkan kata Gede diambil dari nama Gunung Gede (2.958 m) yang berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango di wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.
Perjalanan kereta api pada siang hari memungkinkan penumpang dapat menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan bagian barat dengan jalan dan jembatan kereta api yang berkelak-kelok. Selain itu penumpang juga dapat menyaksikan hamparan Bendungan Jatiluhur.
Penumpang dapat memesan makanan dan minuman kepada pramugara/pramugari sesuai dengan menu pilihan yang disediakan serta bisa dinikmati baik ditempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar.

9. Kereta Api Argo Parahyangan nama kereta yang melayani jalur Jakarta - Bandung. KA Argo Parahyangan mulai beroperasi tanggal 27 April 2010 sebagai hasil peleburan antara KA Parahyangan bersama KA Argo Gede.
Asal usul namanya belum di ketahui.

10. Kereta api Sembrani melayani koridor Pasar Senen - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km.
Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya.
Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro.
Sejak Oktober 2008, rangkaian KA Sembrani diubah menjadi rangkaian kereta (seperti) pesawat.
Asal usul namanya belum di ketahui.

11. Kereta Api Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya lewat jalur selatan.
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1967; mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan/ Air Conditioner di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor Jakarta - Surabaya lewat Yogyakarta. Nama Bima merupakan singkatan dari Biru Malam, karena pada awal peluncurannya rangkaian KA ini bercat biru dan beroperasi pada malam hari. Selain itu, kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Karakter itu dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca.
Di awal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan kereta berfasilitas tempat tidur (couchette) dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC) dengan menghapus fasilitas kereta bertempat tidur. Perubahan layanan dilakukan lagi sejak tanggal 1 Agustus 2002 dengan mengganti rangkaian KA Bima dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 400 orang (membawa rangkaian 8 kereta kelas eksekutif).
Perjalanan Jakarta Kota - Surabaya Gubeng (825 km) melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Cirebon, Purwokerto,Stasiun Karanganyar, Yogyakarta Tugu, Solo Balapan, Madiun, Kertosono, dan Jombang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar dengan menggunakan Kereta api Mutiara Timur.
Asal Usul namanya belum diketahui.

12. Kereta Api Kamandanu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Semarang.
Kereta api Kamandanu mulai dioperasikan pada tanggal 23 Desember 1999 melayani pemerjalan koridor Semarang - Jakarta. Rangkaian KA Kamandanu terdiri dari 7 kereta kelas eksekutif dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 364 tempat duduk.
Selama perjalanan Jakarta - Semarang Tawang sejauh 445 km, kereta api ini hanya berhenti di stasiun Tegal dan Pekalongan dengan waktu tempuh 6 jam. Dari Jakarta ditawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dan dari Semarang berjalan pada malam hari.
Sejak diresmikannya KA Bangunkarta Eksekutif tanggal 5 Desember 2009 , KA Kamandanu dihapus untuk selamanya.
Asal usulnya,Menurut cerita pewayangan Kamandanu adalah nama dari sekelompok kerbau yang dipelihara oleh para dewa khayangan yang digembalakan oleh Dadung Awuk dan pernah dipinjam oleh Raden Arjuna sebanyak 144 ekor sebagai prasyarat sewaktu menikahi Wara Sumbadra.

13. Kereta Api Gajayana adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Malang melewati jalur selatan.
Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solobalapan, Yogyakarta, dan Purwokerto.
Sejak Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah menjadi kereta Argo. Pasca Lebaran 2009, rangkaian KA Gajayana diubah menjadi seperti Pesawat (keluaran 2009) dan kereta Gajayana retrofit kini digunakan untuk KA Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009.
Asal usulnya,Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman diseluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Malang.

14. Kereta Api Taksaka adalah nama kereta api yang di operasikan pada tanggal 19 September 1999 untuk melayani koridor Yogyakarta - Jakarta. Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam waktu lebih dari 7 jam.
Pada tanggal 17 Oktober 2001 diluncurkan KA Taksaka II yang menawarkan perjalanan siang hari dari Yogyakarta ke Jakarta dan pada malam hari dari arah sebaliknya, sehingga sejak itu terdapat dua alternatif pilihan perjalanan KA Taksaka pada siang dan malam hari dari stasiun Yogyakarta - Gambir atau sebaliknya.
Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.
Asal usulnya,
Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular besar/naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom.

15. Kereta Api Turangga adalah kereta api yang melayani koridor Bandung - Surabaya mulai
dioperasikan pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya,stasiun Karanganyar. Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun dan Kertosono.
Pada awal pengoperasiannya, kereta ini diluncurkan dengan kelas bisnis dan eksekutif. Namun, sejak 11 Oktober 1999 semua rangkaiannya diubah menjadi kelas eksekutif. a Kereta api dengan desain layanan sekelas eksekutif ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.
Sejak tanggal 19 Januari 2009, rangkaian KA Turangga diperbarui (retrofit) dengan rangkaian kereta (seperti) pesawat yang memiliki interior serba hijau.
Asal usulnya,Nama Turangga diambil dari nama lain kuda tunggangan para raja/bangsawan di Jawa yang melambangkan kendaraan yang bisa melaju dengan kencang dalam berbagai cuaca.

16. Kereta api Kamandaka/Rajawali merupakan sebuah rangkaian kereta api yang melayani jurusan Purwokerto-Semarang Tawang.
Peluncuran perdana KA Kamandaka yang melayani pemerjalan koridor Semarang-Purwokerto dilakukan pada tanggal 21 Mei 2009 sehari setelah dilakukannya launching Kamandaka II (Semarang Tawang-Purwokerto). KA Kamandaka ini merupakan produk baru untuk mengisi kekosongan layanan KA Argo Sindoro di koridor Semarang-Jakarta. Perjalanan sejauh 240 km ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dan hanya berhenti di Slawi, Tegal dan Pekalongan. KA Kamandaka ini memiliki kapasitas 310 tempat duduk dalam rangkaian 6 kereta kelas eksekutif sekelas Anggrek.
Nama Kamandaka diambil dari salah satu Cerita yang dikenal di Kabupaten Banyumas, Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk menggambarkan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh KA Kamandaka yaitu : Anggrek, kecepatan dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.

17. Kereta Api Bangunkarta adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Jombang lewat jalur utara.
Kereta api Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani pemerjalan ekonomi dari Jombang ke Jakarta. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, dan sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas bisnis.
Penambahan layanan kelas eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Februari 1999 dan pada tanggal 1 Juli 2001 sampai dengan sekarang KA Bangunkarta melayani perjalan eksekutif dan bisnis dengan membawa rangkaian 2 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis.
Pada mulanya Kereta api ini melewati jalur selatan (Yogyakarta dan Purwokerto), kemudian diubah sehingga melewati jalur utara (Semarang). Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan hanya berhenti di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Madiun, Nganjuk dan Kertosono.
Nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA), Sebelumnya Bangunkarta melayani relasi Jombang-Pasar Senen , kemudian rutenya di teruskan sampai Jakarta Kota namun tidak melewati Gambir. Ditawarkan layanan kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas mencapai 616 tempat duduk.
Sejak 5 Desember 2009, Bangunkarta diubah seluruhnya menjadi kelas eksekutif dengan menggunakan gerbong bekas Gajayana retrofit. Sedangkan rangkaian kelas bisnisnya kini dipakai untuk Senja Kediri koridor Kediri - Pasarsenen. Dahulu sebelum KA Bangunkarta Menjadi Kelas Bisnis, Nama KA Bangunkarta adalah KA Tebuireng Dinamakan KA Tebuireng Dikarenakan dahulu banyak santri ponpes tebuireng yang mondok di daerah jombang dan KA Ekonomi itu 75% penumpangnya adalah Santri PonPes tebu Ireng KA Tebuireng atau yang lebih dikenal dengan Bangunkarta sering membawa 3 gerbong Ekonomi untuk selanjutnya Ditambah 4 gerbong.

"Demikianlah Yang Bisa Saya Informasikan Kepada Pecinta Kerta Api Indonesia Dan Maaf jika saya tidak mencantumkan foto pada postingan ini ..Terimakasih Wasalamualaikum Wr.Wb"

Sumber :http://freeofallpeoples.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar